Jumat, 13 November 2015

Draf Solusi Penerangan Jalan Umum perum GPA


Draf
SOLUSI PENERANGAN JALAN UMUM
PERUM. GRIYA PERSADA ASRI NOPEMBER 2015


A.    MENGINGAT :
-       Kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) di segenap wilayah Perum GPA
-        PJU di malam hari di perum. GPA telah padam mulai oktober 2015

B.    MENIMBANG :
-       Telah sampainya Surat Berita Acara Serah Terima pengelolaan sarana dan prasarana umum perum Griya Persada Asri dari developer kepada pihak warga (RW)

C.   MENGHIMBAU :
1.    Kepada segenap RT (16, 17, 18) agar mengajak warganya melakukan rapat internal di tingkat RT masing-masing untuk memikirkan, mempertimbangkan dan mengakomodir permasalah Penerangan Jalan Umum (PJU) di perum GPA
2.    Mempelajari opsi-opsi yang diajukan pihak RW sebagai bahan rapat agar rapat lebih efektif (terlampir)
3.    Mempersilahkan kepada tiap RT melakukan koreksi, kritis, atau persetujuan melalui forum rapat ditingkat RW yang akan diagendakan tgl  Nopember 2015 pukul 20.00 WIB undangan menyusul




Opsi-Opsi
Solusi Penerangan Jalan Umum (PJU) Perum. GPA  2015

OPSI 1 (paripurna)
1.    Menghandel solusi Penerangan Jalan Umum (PJU) secara keseluruhan meliputi : jalan utama, jalan barat, gang tengah dan gang timur (buntu) menjadi tanggungjawab manajemen RW
2.    RW akan melakukan perencanaan, kalkulasi dan memberikan solusi penerangan secara menyeluruh
3.    Melakukan lelang tender terbuka terhadap solusi kelistrikan perum. GPA
4.    Teknis :
a.    Pengadaan tiang listrik di jalan kembar sejumlah 20 titik atau tiap 15meter  sepanjang 300 meter, harga dimulai Rp. 350.000/tiang dengan kualitas garansi 7 tahun untuk tiang, 5 tahun untuk kabel, dan 1 th untuk lampu, (asumsi : 1 tiang kembar/lampu doble, (2bh lampu), 2bh pitingan, 2bh topi = Rp. 350.000 x 20 = Rp.7.000.000
b.    Lelang tiang listrik di jalan barat sejumlah 20 bh harga Rp.300.000. Dengan asumsi : 1 tiang tunggal 20x300.000 = Rp.6.000.000)
c.    Pengadaan tiang listrik jalan gang :
1.    Gang tengah : 6x2x300.000 = 3.600.000
2.    Gang timur (buntu) 13x4x300.000 = 15.600.000
d.    Kabel 1620m x 4.000 = 6.480.000
e.    Penanaman tiang cor @Rp. 25.000 x 104 =Rp.2.600.000
Ketentuan
1.    Jumlah total tiang 20bh tiang kembar + 84 Tiang tunggal = 104 titik
2.    Rincian tempat pemasangan 104 tiang :
a.    20 bh tiang lampu kembar pada jalur utama tengah
b.    20 buah tiang lampu tunggal dipasang pd tepi jalan ruas barat
c.    12bh (6x2) tiang lampu tunggal dipasang gang tengah
d.    52 tiang lampu tunggal dipasang pada gang buntu timur (2 kanan-2 kiri x 13gang)
3.    Tinggi tiang 4 meter, kedalaman tanam ke bumi 40 cm, bentuk bantalan tanam prisma segi empat cor, timbul bantalan 10 cm
4.    Diameter Ø Tiang 5cm tebal min. 3mm
5.    Total panjang kabel : ((2x300=600)+(13x60=780)+(6x40=240)) = 1620
6.    Kabel jenis kawat harga standart Rp. 4.000 per meter
7.    Total lampu 84+(20x2) = 124 lampu menggunakan 20 watt lampu jenis dop
8.    Total daya = 20 watt x 124 = 2.480.000 watt/ (dipikul 2 atau 3 daya/meteran)
9.    Garansi tiang 7 tahun, kabel 5 th, lampu 1th


Biaya Keseluruhan, per RT, per KK
a.    Total biaya : 7.000.000+6.000.000+3.600.000+15.600.000+6.480.000+2.600.000 = Rp. 41.280.000
b.    Jika dipikul per RT (3 RT) = 41.280.000:3 = Rp. 13.760.000
c.    Jika dipikul per Kepala Keluarga (KK) dg asumsi 210 KK = Rp. 41.280.000:210 = Rp.196.571 atau Rp.200.000 per KK (Rp.3.000 masuk kas RW)
d.    Tagihan bulanan/token dimungkinkan akan berkisar Rp. 1.200.000 per bulan (1.200.000 : 210 = Rp. 5.714 atau Rp. 6.000 per KK per bulan




Kelebihan :
-       Perumahan akan terang benderang pada malam hari
-       Peremajaan tiang dan lampu akan nampak rapi dan asri
-       Keadilan lebih bisa dirasakan penerangan untuk seluruh warga
Kelemahan :
-       Iuran pada warga akan terasa berat di awal
-       Jaringan kabel akan sedikit mengganggu keindahan langit

OPSI II (Penerangan Utama)
1.    Menghandel sebagian kelistrikan yaitu pada jalur tengah (kembar) menjadi tanggung jawab RW
2.    RW melakukan perencanaan, kalkulasi dan memberikan solusi terhadap kelistrikan khususnya di jalur utama saja ( jalan kembar )
3.    Melakukan lelang tender terbuka terhadap solusi kelistrikan perum. GPA
4.    Teknis :
a.    Pengadaan tiang listrik di jalan kembar sejumlah 20 titik atau tiap 15meter  sepanjang 300 meter, harga dimulai Rp. 350.000/tiang dengan kualitas garansi 7 tahun untuk tiang, 5 tahun untuk kabel, dan 1 th untuk lampu, (asumsi : 1 tiang kembar/lampu doble, (2bh lampu), 2bh pitingan, 2bh topi = Rp. 350.000 x 20 = Rp.7.000.000
b.    Kabel sepanjang 300 meter x 4.000 = Rp.1.200.000
c.    Biaya penanaman tiang @Rp. 25.000x20 = Rp.500.000

5.    Kalkulasi biaya pelaksanaan per RT atau per KK :
a.    Total biaya (7.000.000+1.200.000+500.000) = Rp. 8.700.000
b.    Rp. 8.700.000 : 3 = Rp. 2.900.000 per RT
c.    Rp. 8.700.000 : 210 = Rp. 41.429 per KK
6.    Sumber daya diambil dari saluran POS utama depan berdaya 2200 watt, dialihkan terlebih dahulu ke token
7.    Biaya tagihan listrik bulanan akan dibebankan pada iuran warga dengan asumsi tagihan Rp.500.000 per bulan dibagi 210 KK menjadi Rp.2.381 atau Rp.2.500/per KK per bulan
8.    Sisa kelebihan daya akan berikan RT.16 untuk dimanfaatkan dengan biaya ditanggung sendiri pihak RT 16 sesuai pemakaian

Kelebihan :
-       Jalur utama perumahan akan terang pada malam hari
-       Peremajaan tiang dan lampu akan nampak lebih rapi
-       Biaya iuran per warga tidak terlalu tinggi
-       Jaringan kabel lebih rapi
Kelemahan :
-       Iuran pada warga sedikit berat di awal
-       Jaringan kabel akan sedikit mengganggu keindahan langit
-       Keadilan penerangan agak kurang menyeluruh karena penghuni gang tidak mendapat jatah PJU RW




OPSI III (Kondisional)
1.    Pihak RW hanya bertindak sebagai wasit terhadap kelistrikan tiap RT
2.    Menghimbau tiap RT khususnya RT 17 & 18 untuk melakukan penaikan daya secara merata ke 2200 watt,
3.    Menghimbau RT 16 agar membayar tagihan listrik pada Pos Depan,
4.    Poin 2 & 3 dikalkulasi dan dipikul bersama 3 RT secara adil
5.    Teknis :
a.    Menghitung total tagihan dan membayarnya secara lunas
d.    Menaikkan daya pada meteran di PJU token RT.17 dan RT.18
e.    Memangkas dan membatasi Kabel hanya pada area RT masing-masing
f.     Menata ulang secara rapi
Kalkulasi biaya per RT
a.    Daya 900 watt menjadi ke 2200 watt = Rp. 975.000 x 2 = Rp. 1.950.000
b.    Tagihan berjalan pada Pos Utama (RT. 16) = Rp. 850.000 + (lain2 jika ada) ?
c.    a+b : 3 (1.950.000+850.000:3 = Rp.933.333 dipikul tiap RT
b.    Biaya tagihan listrik bulanan atau token selanjutnya akan ditangani oleh tiap RT
c.    RW hanya meminta jatah satu jalur/lalaran kabel untuk penerangan harian kantor dan kegiatan-kegiatan tertentu
Kelebihan :
-       Solusi paling mudah dan efektif
-       Biaya paling ringan
-       Memungkinkan tiap RT hanya menghandel biaya dengan kas RT tanpa memungut iuran lagi pada warga
-       Berlomba-lomba dalam manajemen RT

Kelemahan :
-       Kebersamaan antar RT menjadi lebih berkurang
-       Tidak ada perubahan secara signifikan pada penerangan jalan utama


C. MEMUTUSKAN :

.......................... ( akan dirapatkan terlebih dahulu)




Nah, itulah 3 opsi yang kami sajian. Silahkan direnungkan dan dipertimbangkan mana yang terbaik dan yang paling memungkinkan buat warga perum GPA kita. draf diatas akan kita rapatkan untuk diputuskan dalam forum rapat RW yang akan datang.

Sekian terimakasih

Konseptor by : Sie Fasum, Penerangan & Lingkungan









 
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar