"Kepemimpinan
Model Ayam"
3 Kata Kunci Sukses Kepemimpinan Meneladai Ayam
1. Pemberani, ini adalah watak yang sangat
utama dan wajib ada pada pemimpin sebagaimana yang ada pada ayam induk. Saat bujang ia begitu
jaga imej (jaim), ta begitu hiraukan org lain, tidak usil, tidak pernah makar
sebagai rakyat, namun pada giliran ia didapuk menjadi induk, maka saat itulah kepemimpinan yang
menakjubkan dimulai, pribadinya berubah menjadi garang alias (kereng=jawa), dalam
mempelihara keutuhan, keselamatan anak-anaknya, ia ta pernah segan menghadapi siapapun,
dan ta peduli apapun resiko dari sikap beraninya itu, bahkan nyawapun ia pertaruhkan.
Dalam gaya kepemimpinan organisasi juga harus demikian, bahwa keutuhan rakyat harus selalu diperjuangkan, tiap jengkal hak harus dipertahankan, kehormatan & keselamatan
rakyat harus dibela. Tidak boleh ada dil-dil khusus dengan lawan atau pihak lain
dalam kaitan dengan kepentingan rakyat yang biasa disebut sebagai "kepengecutan
& pengkhianatan". Totalitas perjuangan dan hanya untuk rakyatnya.
Tidak pernah ragu dalam mengambil keputusan, kadang harus cepat (sedikit
otoriter), kadang harus dengan pertimbangan panjang (demokratisasi), kadang
menjalankan umumnya saja. Yang
jelas bukanlah pemimpin mereka yang tidak berani mengambil keputusan dan bukan pula
pemimpin mereka yang tidak punya keberanian dalam mengambil resiko. Karena si
Ayam Induk tidak pernah berbuat demikian.
2. Adil, induk ayam sangat adil, ketika mendapat
makanan pasti ia bagikan pada seluruh anak-anaknya, anak yang rakus ditekan, yang
lemah tak bernafsu makan didampingi dan disuapi, makanan yang menggumpal
diuraikan (dieker-eker=jawa) guna pemerataan, dan terus menyemangati
anak-anaknya agar senantiasa bernafsu makan agar hidup mereka berkesinambungan.
Demikian juga dalam organisasi apapun, pemimpin harus mampu membentangkan keadilan, segala
persoalan ketidakadilan harus diberantas. Dalam ranah ke RW-an perum. GPA ini, mulai
dari akurasi luas tanah tiap rumah, fungsi jalan, fasum, system keamanan, kebijakan
lingkungan, PJU, makam, sampah, sosial ke RT-an, retribusi, dll di semua sudut
kehidupan lingkup RW harus dibuatkan peraturan yang adil. disusun disahkan dan diberlakukan cepat atau lambat.
3.
Merakyat.
Induk Ayam selalu berada di antara anak-anaknya, kadang ia berada di depan sbg komandan
& pengambil keputusan, kadang di tengah-tengah atau di samping sebagai pendamping
dan kadang cukup di belakang sebagai pemberi motivasi. Disaat santai paling
tepat rebahkan badan dan terlentang merelakan badannya ditindih anak-anaknya agar timbul kedekatan batin dan kasih sayang. Dalam kepemimpinan tiap
organisasi juga demikian, pepatah :"ing ngarso sung tulodo, ing madyo
bangun karso, tut wuri handayani". Kadang hanya merintah, kadang bekerja bersama,
kadang hanya melakukan motivasi dari belakang.
Dalam pergumulan internal manusia kerap terjadi kepemimpinan bermodel bayangan yaitu pemimpin yang keberadaannya sulit diindera, adanya sama seperti tiadanya. Ada juga pemimpin model boneka dimana sikap perilaku dan segala pengambilan keputusannya dikendalikan oleh orang kuat yang ia takuti yang berada dibelakangnya, ada juga pemimpin bermodel pengecut atau pengkhianat dimana segala kebijakannya selalu berpihak pada lawan untuk tujuan pemunduran dan penghancuran rakyatnya sendiri. Yang tidak sedikit terdapat pula pemimpin dikalangan manusia bermodel penyelenggara kekuasaan absolut yang tidak menghiraukan keadilan bagi rakyatnya sendiri.
Semua sifat buruk para pemimpin kalangan manusia tersebut tidak pernah dianut dan diselenggarakan di kalangan hewan khususnya Ayam Induk. Pada kenyataannya pada semua hewan di dunia ini menggunakan gaya kepemimpinan yang sama yaitu pemberani, adil dan merakyat. Perlu diketahui bahwa hewan adalah makhluk Tuhan yang lebih tua dari pada manusia, sehingga bukan berlebihan jika pada mereka terdapat keteladanan. Sepanjang peradaban jaman kepemimpinan mereka tidak pernah bermasalah, regulasi kepemimpinan terjadi secara baik, anak-anak (rakyat) mereka aman. dan diakhirat kelak tidak pernah ada hisab yang mempersoal keadilan kepemimpinan hewan. Itulah perilaku hewan, itulah sunnatulloh dan itulah style of leadership/ RW
Semua sifat buruk para pemimpin kalangan manusia tersebut tidak pernah dianut dan diselenggarakan di kalangan hewan khususnya Ayam Induk. Pada kenyataannya pada semua hewan di dunia ini menggunakan gaya kepemimpinan yang sama yaitu pemberani, adil dan merakyat. Perlu diketahui bahwa hewan adalah makhluk Tuhan yang lebih tua dari pada manusia, sehingga bukan berlebihan jika pada mereka terdapat keteladanan. Sepanjang peradaban jaman kepemimpinan mereka tidak pernah bermasalah, regulasi kepemimpinan terjadi secara baik, anak-anak (rakyat) mereka aman. dan diakhirat kelak tidak pernah ada hisab yang mempersoal keadilan kepemimpinan hewan. Itulah perilaku hewan, itulah sunnatulloh dan itulah style of leadership/ RW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar